Explore
Also Available in:
Di artikel aslinya ada gambar yang tidak bisa kami tampilkan atas pertimbangan masalah hak cipta. banana leaf

Tumbuh-tumbuhan yang Fleksibel

oleh: David Catchpoole
diterjemahkan: Melkisedik Hassa

Banyak tumbuh-tumbuhan yang memiliki kemampuan yang menakjubkan dalam mentolerir keadaan atau perlakuan yang tidak bersahabat.

Sebagai contoh, beberapa spesies kelelawar tropis membuat semacam tenda dari dedaunan yang masih hidup. Kelelawar tersebut menggigit daun di tempat tertentu sampai lembaran dedaunannya menutup, sehingga membentuk sarang yang memproteksi (seperti yang terlihat di foto, foto yang diambil dari bawah obyek) untuk kelelawar-kelelawar tersebut serta anak-anaknya.

Karena “tenda-tenda” ini terbuat dari dedaunan hidup, daya tahannya lebih lama, jadi kelelawar-kelelawar tersebut tidak harus terus menerus membuat sarang-sarang yang baru lagi. Pertanyaannya adalah, bagaimana dedaunan tersebut tetap hidup walaupun sebagian besar pasokan airnya dipotong?

Peneliti-peneliti1 yang mempelajari dedaunan dari beberapa jenis tumbuh-tumbuhan yang digunakan oleh kelelawar-kelelawar Kosta Rika menemukan bahwa walaupun pembuluh utama daun yang berperan untuk mengalirkan airnya rusak waktu secara unik dipakai oleh kelelawar membangun sarangnya, selama elemen elemen konduktifnya masih tersisa,2 aliran air yang seadanya itu cukup untuk menjaga daunnya tetap hidup.

Kenapa demikian? Dari sudut pandang Alkitab, sungguh dapat dimengerti kalau apa yang diperuntukkan Tuhan sebagai makanan untuk manusia dan binatang (Kejadian 1:29–30) dibuat dapat bertahan dari kekeringan, pencungkilan, dikunyah, dan dilumatkan terus menerus secara rutin. Dan seakan betul-betul mau menunjukkan perannya sebagai Perancang yang Hebat (Roma 1:20), tumbuh-tumbuhan tidak hanya dapat mengubah energi matahari menjadi bahan makanan, daun, batang, bulir, dan buah, tapi juga secara bersamaan menghasilkan udara untuk pernapasan bagi kita sebagai produk sampingannya.

© Unclesam/photoxpress banana leaf

Tapi para pendukung teori evolusi mencoba menjelaskan segala sesuatu berdasarkan cerita-cerita yang spekulatif, bahwa segalanya muncul dengan kebetulan dan kompetisi merupakan penentu, jadi “pelayanan” satu makhluk kepada makhluk lainnya haruslah sedemikian rupa untuk keuntungan dirinya sendiri. Melihat contoh “tenda kelelawar” di atas, mereka berkesimpulan bahwa hubungan tersebut membawa keuntungan kepada tanamannya, dimana dedaunan yang ditutup oleh kelelawar-kelelawar membuat tanaman tersebut lebih aman dari kerusakan yang diakibatkan oleh angin dan hujan deras!

Argumentasi-argumentasi lemah tersebut yang mencoba untuk menjelaskan bahwa dunia di sekitar kita adalah hasil dari kebetulan, secara langsung bertentangan dengan bukti-bukti yang terus ditemukan sehubungan dengan kerumitan makhluk-makhluk hidup. Semakin dalam para ilmuan mempelajari misteri kehidupan, semakin banyak kecanggihan dan kerumitan yang ditemukan.3 Hal ini menjelaskan tentang Tuhan sang Perancang, Pembuat langit, bumi, dan seisinya, yang tetap setia selamanya kepada mereka yang percaya kepada-Nya. “Dia yang tinggal di dalam perlindungan Mahatinggi akan beristirahat dalam bayangan yang Mahakuasa” (Mazmur 91:1).

Catatan dan Referensi

  1. Lincoln, T., Greensleaves, Nature 410(6826):318, 2001, laporan pada makalah dari Cholewa E., Vonhof, M.J., Bouchard, S., Peterson, C.A., Fenton, B., The pathways of water movement in leaves modified into tents by bats, Biological Journal of the Linnean Society 72(2):179–191, 2001. Kembali pada bacaan
  2. Kerumitan yang begitu jelas dan mengejutkan dari sistem vena dari daun, seperti memiliki “hirarki yang jelas untuk sejumlah 5 elemen konduktor.” Kembali pada bacaan
  3. Sebagai contoh, penelitian terbaru telah menggantikan sudut pandang ilmiah tradisional bahwa sistem konduksi air melalui pipa-pipa tanaman (saluran xylem), terdiri dari sel-sel mati, berfungsi hanya sebagai pipa, dan secara pasif hanya menyediakan air ke dedaunan yang haus. Tapi para peneliti telah menemukan (secara tak terduga) sistem transportasi air yang rumit, yang mampu mengubah kecepatan aliran dengan cepat sekali (hitungan detik) atau sebaliknya, dan dapat selalu memperbaiki kerusakan pada saluran air tersebut. Zwieniecki, M.A., Melcher, P.J. and Holbrook, N.M., Hydrogel control of xylem hydraulic resistance in plants, Science 291(5506):1059–1062, 2001. Kembali pada bacaan