Explore
Also Available in:

Penciptaan untuk Anak-anak.
7 P dari Sejarah Injil #2

Pengutukan

10069-CFK-7P-2-Pengutukan

Oleh 
diterjemahkan oleh Dewi Melati Lumban Toruan

Tujuh P dari sejarah Injil adalah Penciptaan, Pengutukan, Petaka, Pengacauan, Perjanjian, Penyelamat, dan Penyempurnaan. Mereka memberitahu kita rencana Allah untuk dunia dan kita.

Adam dan Hawa sangat menikmati hidup di rumah taman mereka yang indah yang disebut Firdaus. Mereka memiliki banyak sekali buah-buahan dan biji-bijian yang lezat dan benda-benda lezat lainnya untuk dimakan. Dan sejumlah besar hewan yang ramah sebagai hewan peliharaan. Pikirkan bagaimana rasanya mengelus seekor T. Rex yang jinak. Namun itu tidakterjadi untuk selamanya.

Satu Peraturan

Ketika Allah menciptakan Adam, Allah memberikan Adam satu peraturan saja: Adam dapat memakan semua yang ada di taman, kecuali buah dari satu pohon yang disebut Pohon Pengetahuan yang Baik dan Jahat. Allah memperingatkan Adam bahwa jika dia melakukan ini dia akan mati. Buah tersebut tidaklah beracun; kematian akan menjadi hukuman untuk tidak menaati Allah.

Sampai saat itu, Adam dan Hawa belum melakukan kesalahan apapun. Namun jika mereka memakan buah dari pohon ini, mereka akan menjadi tidak menaati Allah. Kata lain untuk hal ini adalah ‘berdosa’. Allah menginginkan mereka untuk memilih mengasihi Dia, maka Dia memberikan mereka sebuah pilihan. Pohon tersebut adalah sebuah ujian. Apakah mereka cukup mengasihi Allah hingga memilih menaati-Nya atau tidak.

Taktik Setan

Suatu hari Hawa mendengar seseorang selain Adam berbicara kepadanya. Suara tersebut datang dari arah seekor ular. Itu adalah Setan, si iblis, yang berkata “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

Hawa menjawab bahwa mereka boleh memakan buah dari segala pohon yang ada di taman kecuali satu. Lalu dia menambahkan bahwa Allah telah mengatakan bahkan menyentuhnya pun mereka tidak boleh. Padahal Allah tidak pernah mengatakan apapun mengenai jangan menyentuh pohon tersebut. Jadi mungkin saja itu adalah peringatan Adam sendiri untuk tidak menyentuhnya.

Setan berkata kepada Hawa: “Kamu tidak akan mati. Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakan buah itu,kamu akan menjadi seperti Allah,tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Namun Setan sedang berbohong. Dia adalah musuh Allah, dan mencoba membuat orang-orang untuk tidak mempercayai Allah dengan cara menyangkal apa yang telah dikatakan Allah. Pencobaan paling pertama dari semua orang di seluruh dunia adalah kepada Hawa untuk meragukan kebenaran dari apa yang telah Allah katakan.

Sekarang ini Setan mengusahakan orang-orang untuk meragukan apa yang Allah katakan di dalam Alkitab, dan apa yang Alkitab katakan tentang Allah. Ini bukan hanya mengenai apa yang benar atau salah, melainkan juga menyangkal bahwa Allah adalah Pencipta kita. Satu cara Setan melakukan ini adalah dengan meyakinkan ide evolusi, yang mengatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta terbentuk sendiri tanpa Allah.

Akan tetapi Allah ada, Dia adalah Pencipta kita, dan di dalam Alkitab Dia memberikan kita peraturan-peraturan yang Dia ingin kita taati. Ini termasuk mengatakan kebenaran, menaati orangtua kita, dan memperlakukan orang lain sebagaimana kita menginginkan mereka memperlakukan kita. Melanggar peraturan Allah disebut ‘dosa’.

Jika Allah tidak ada, tidak akan ada dosa, dan kita dapat memutuskan sendiri apa yang benar dan yang salah. Dan jika tidak ada hal yang disebut dosa, maka Allah tidak perlu menanyakan kita mengapa kita tidak memegang peraturan-Nya. Kita juga tidak akan membutuhkan seorang Penyelamat dari dosa.

Setiap kali kamu mendengar seseorang di TV berkata ‘Evolusi adalah sebuah fakta’, kamu dapat berkata kepada dirimu sendiri “Saya tahu mengapa kamu mengatakan itu, dan itu tidaklah benar. Evolusi bukanlah sebuah fakta.“

not-what-satan-promised

Bukan yang Setan Janjikan

Hawa memperhatikan pohon tersebut. Pohon itu sangat indah dan buahnya terlihat lezat. Dia berpikir betapa indahnya jika dia menjadi bijak sana, seperti Allah. Dia memetik sebuah buah dan menggigitnya dalam sebuah gigitan besar yang nikmat. Lalu dia memberikan sebagian kepada Adam dan Adam menggigit satu gigitan besar yang nikmat juga.

Sayangnya, hasilnya tidaklah seperti yang mereka harapkan. Mereka tiba-tiba menyadari bahwa mereka telah tidak menaati Allah. Dan sekarang mereka tahu dan merasakan perbedaan antara yang baik dan jahat. Mereka merasa bersalah dan malu.

Ini bukanlah hasil yang luar biasa indah yang telah dijanjikan Setan. Mulailah menjadi jelas bagi mereka bahwa Allah tidak pernah berbohong kepada mereka, tapi Setanlah yang telah berbohong. Dosa selalu seperti ini. Kita berpikir bahwa kita akan menikmati melakukan sesuatu yang kita tahu adalah salah, tetapi kemudian kita menemukan bahwa itu membuat kita malu dan menyesal. Adam dan Hawa sekarang takut untuk bertemu Allah.

Selanjutnya pada hari itu, Allah datang ke taman itu. Ooww! Adam dan Hawa bersembunyi dari-Nya di antara pepohonan. Ini tidaklah berguna, karena tidak ada seorang pun yang dapat bersembunyi dari Allah. Allah memanggil “Dimanakah engkau?”—bukan karena Dia tidak dapat menemukan mereka, tetapi karena Dia mau mereka keluar sendiri. Sebaliknya, mereka malu untuk keluar dan menemui-Nya.

Oleh karena itu, Allah berkata “Apakah kamu memakan buah yang Aku larang untuk kamu makan?” Tentu saja, Allah mengetahui apa yang telah mereka lakukan, tetapi Adam dan Hawa tidak mengakui dosa mereka. Malahan, masing-masing mereka mencoba untuk menyalahkan orang lain. Adam berkata kepada Allah, “Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Adam tidak hanya menyalahkan Hawa, tetapi juga Allah, karena membuat Hawa baginya. Hawa, mengambil giliran, menyalahkan ular yang telah dipakai Setan untuk berbicara kepadanya.

Hukuman-hukuman

Karena Allah adalah kudus dan adil, selalu ada hukuman untuk dosa. Allah mengatakan kepada Adam bahwa sekarang tanah ada di bawah sebuah kutuk. Semak duri dan rumput duri lah yang sekarang akan tumbuh di atasnya. Lalu Adam harus mencangkul tanah dan bekerja keras sepanjang hidupnya untuk menghasilkan makanan untuk dimakan. Hukuman terburuk dari semuanya adalah bahwa dia akan mati, seperti yang telah Allah peringatkan, dan tubuhnya akan kembali menjadi debu tanah.

Allah berkata kepada Hawa bahwa karena apa yang telah ia lakukan, dia akan merasa sangat kesakitan saat melahirkan anak. Namun putrinya (dan putri-putri mereka) akan tetap menginginkan untuk memiliki suami. Kita semua adalah keturunan dari Adam dan Hawa. Oleh karena Adam dan Hawa memilih untuk menaati Setan daripada Allah, kita semua melakukan hal yang sama. Kita semua terlahir menginginkan dosa, ketimbang menginginkan melakukan hal yang benar.

Allah tetap mengasihi Adam dan Hawa, sama seperti Dia mengasihimu juga. Maka Allah memberikan mereka (dan kita) sebuah janji dalam bentuk sebuah nubuatan tentang melawan Setan. Seorang dari keturunan Hawa, Tuhan Yesus Kristus, suatu hari akan datang dan hidup di dunia ini. Dia akan mengalahkan pekerjaan si Setan, dengan membayar hukuman atas dosa kita melalui mati di atas kayu salib dan kemudian bangkit hidup kembali. Ini terjadi sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Alkitab memberitahu kita bahwa Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk Adam dan Hawa, untuk menggantikan daun-daun ara yang mereka kenakan saat mereka mencoba bersembunyi dari-Nya. Jadi sedikitnya satu ekor hewan pasti telah mati—oleh karena dosa mereka.

penalty

Akhirnya, Allah mengusir Adam dan Hawa keluar dari taman Eden. Ini adalah supaya mereka tidak memakan dari satu pohon lain disana yang disebut Pohon Kehidupan. Jika mereka melakukan ini, mereka akan hidup selamanya di dalam keberdosaan mereka. Allah menempatkan penjaga malaikat di sana untuk menghentikan merekadari datang kembali. Sejak saat itu,Adam dan Hawa tidak lagi memiliki hubungan khusus mereka dengan Allah. Tubuh mereka pun mulai mati, sama seperti tubuh kita sekarang ini, meskipun mereka dapat hidup jauh lebih lama.

Akan tetapi sebagaimana yang kita ketahui sekarang, Yesus berkata: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yohanes 11:25b).

Helpful Resources

The True Story of the World
by Russell Grigg
US $10.00
Hard cover